Potret SAD Yang Telah Menjalani Kehidupan Modern Hingga Bisa Kuliah Di Perguruan Tinggi

Loading

Detiknews.tv – Muratara| Sejumlah masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) yang berada di Kampung IV, Desa Muara Tiku, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara hidup secara mengelompok.

Mereka kini sudah tak lagi tinggal di hutan dalam, mereka kini menjalankan hidup sehari-hari di perkampungan-perkampungan dan hidupnya sudah mulai secara modern.

Kenapa tidak, kini mereka sudah ada hidup dengan kecanggihan teknologi saat ini, SAD disana sudah bisa mengendarai sepeda motor dan juga sudah memiliki Handphone (HP) berjenis android.

Bahkan kehidupan mereka sudah bisa mengikuti proses belajar mengajar mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai ketingkat Menengah Atas (SMA), selain itu    mereka juga, sudah ada yang memperoleh pendidikan hingga ke Perguruan Tinggi.

Seperti yang diceritakan dari salah satu SAD Desa Muara Tiku bernama Rahmat, Rahmat mengatakan kalau dia mempunyai anak berjumlah empat orang,  semuanya anaknya kini duduk sampai bangku perguruan tinggi.

Yang lebih hebatnya lagi, keempat anak dari Rahmat, kuliah di perguruan tinggi yang keberadaannya diluar pulau Sumatera. Rahmat bilang keempat enaknya semuanya dia kuliahkan di Kepulauan Jawa.

“Anak saya kuliah di Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung yang berada di Provinsi Jawa Timur,”kata Rahmat ketika di wawancari tim Detiknews.tv di Desa Muara Tiku, Jumat (26/03/2021).

Saat ini terang dia, dua anaknya sudah menyelesaikan kuliahnya di Jawa Timur dan sudah mendapatkan gelar sarjana Strata 1(S1). Bahkan dari hasil kuliah kini anaknya memperoleh pekerjaan sebagai tenaga Honore di salah satu instansi wilayah Pemerintahan Kabupaten Muratara.

Sedangkan dua lagi masih tinggal di Tulung Agung Provinsi Jawa Timur untuk menyelesaikan kuliahnya, dan disana kedua anaknya sambil bekerja.

Rahmat menerangkan, keempat anaknya bisa kuliah, karena mendapatkan beasiswa dari program Bidikmisi atau program bantuan biaya pendidikan bagi calon Mahasiswa tidak mampu secara ekonomi. Dan memiliki potensi akademik.

“Iya dengan kecagihan teknologi sekarang ini, anak saya sering melakukan pencarian informasi di internet,” Jelasnya.

Setelah mendapatkan informasi dari Bidikmisi, lalu anaknya ikut mendapat, namun kabar baiknya anaknya lolos di program Bidikmisi. Sebab itulah dia bisa menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi.

Tentu sambung dia, kalau tidak mengikuti program beasiswa tersebut, sangat berat bisa menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi.

Sebabnya, mata pencarian suku dalam di Desa Muara Tiku ini, rata-rata ada yang sebagai penyadap karet, mencari bigar bambu, getah jernang dari buah rotan, berburu, meladang ditanah orang.

“Pencariannya disini tidak menetap,”ujarnya.

Meski demikian, Masyarakat SAD disana mempertahankan budaya aslinya. Meski demikian, mereka juga sangat terbuka dengan pendatang atau tamu yang ingin melihat cara hidup masyarakat tersebut. Karenanya, perkampungan sering saja didatangi pelancong bahkan ada stasiun TVRI Sumsel yang sengaja datang untuk membuat film kehidupan SAD disana.

Rahmat juga menyebutkan, kalau suka anak dalam di Desa Muara Tiku seluruhnya terdata berjumlah kurang lebih sekitar 50 Kartu Keluarga (KK). [Red]

Redaksi Detiknews.tv

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pelantikan & Pengukuhan DPD IWO Kab. Musi Banyuasin Periode 2021-2026

Sel Mar 30 , 2021
  Pelantikan & Pengukuhan DPD IWO Kab. Musi Banyuasin Periode 2021-2026

Kategori Berita

BOX REDAKSI