![]()

Opini: Daeng Supri Yanto SH MH CMS.P
Dalam lintasan pemikiran yang mendalam, konsep tentang Tuhan seringkali dieksplorasi melalui berbagai dimensi filosofis dan teologis. Salah satu pendekatan menarik adalah memahami Tuhan sebagai energi dan kesadaran yang meliputi seluruh alam semesta. Perspektif ini, meskipun kontroversial, dapat diperkaya dengan merujuk pada ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits yang relevan.
Energi sebagai Manifestasi Kehadiran Tuhan
Al-Qur’an sering menggambarkan Tuhan sebagai sumber segala sesuatu, pencipta alam semesta yang teratur dan harmonis. Konsep energi, dalam fisika modern, adalah sesuatu yang mendasari segala bentuk materi dan kehidupan. Dalam konteks ini, energi dapat dilihat sebagai manifestasi kehadiran Tuhan yang terus-menerus bekerja dan menciptakan.
Al-Qur’an Surah Al-Baqarah (2:255):
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Maha Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya semua yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Ayat ini menggambarkan bagaimana Allah adalah sumber kehidupan dan pemelihara seluruh alam semesta. Energi yang tak terbatas dapat dilihat sebagai salah satu cara Allah memelihara dan mengurus ciptaan-Nya.
Kesadaran sebagai Esensi Ilahi
Selain energi, kesadaran adalah aspek lain yang dapat digunakan untuk memahami Tuhan. Dalam konteks ini, kesadaran bukan hanya sekadar kemampuan untuk berpikir atau merasakan, tetapi juga sebagai esensi ilahi yang meliputi segala sesuatu. Tuhan adalah Maha Mengetahui, Maha Melihat, dan Maha Mendengar, yang menunjukkan kesadaran-Nya yang tak terbatas.
Al-Qur’an Surah Al-Hasyr (59:22):
“Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
Ayat ini menegaskan bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Kesadaran-Nya meliputi seluruh ciptaan, dan tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.
Hadits tentang Kehadiran Tuhan
Dalam hadits, kita juga menemukan indikasi tentang bagaimana Tuhan hadir dalam setiap aspek kehidupan. Salah satu hadits yang relevan adalah:
Hadits Qudsi:
“Aku adalah sebagaimana prasangka hamba-Ku kepada-Ku.”
Hadits ini menunjukkan bahwa Tuhan sangat dekat dengan hamba-Nya, dan Dia merespons sesuai dengan keyakinan dan kesadaran hamba-Nya. Ini mencerminkan bagaimana kesadaran manusia dapat terhubung dengan kesadaran ilahi.
Implikasi Filosofis dan Spiritual
Memahami Tuhan sebagai energi dan kesadaran memiliki implikasi yang mendalam bagi kehidupan spiritual. Ini berarti bahwa setiap tindakan, pikiran, dan perasaan kita memiliki dampak yang signifikan terhadap hubungan kita dengan Tuhan. Jika Tuhan adalah energi yang meliputi segala sesuatu, maka kita memiliki tanggung jawab untuk menggunakan energi ini dengan bijak dan positif. Jika Tuhan adalah kesadaran yang tak terbatas, maka kita harus berusaha untuk meningkatkan kesadaran kita sendiri dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Kesimpulan
Konsep Tuhan sebagai energi dan kesadaran adalah salah satu cara untuk memahami kebesaran dan kehadiran-Nya dalam alam semesta. Meskipun pendekatan ini mungkin tidak sesuai dengan interpretasi tradisional, ia menawarkan perspektif yang menarik dan relevan dalam konteks modern. Dengan merujuk pada ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits, kita dapat memperkaya pemahaman kita tentang Tuhan dan memperdalam hubungan spiritual kita dengan-Nya.




