Detiknews – Muara Enim | Gerakan Masyarakat Anti Korupsi GARKI Palembang menggelar aksi unjuk rasa di halaman Pemkab Muara Enim Selasa (26/07/2022) menyikapi laporan keuangan daerah tahun 2021 yang disampaikan oleh Pj Bupati dalam Paripurna ke 8 di gedung DPRD bahwa Anggaran PendapatanBelanja Daerah Pemkab Muara Enim terdapat Silpa mencapai setengah triliun lebih. Belum lagi persoalan berbagai indikasi korupsi di beberapa dinas namun mendapat predikat pengelolaan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian oleh BPK RI.
Hal ini ditegaskan oleh kordinator Aksi GARKI Rohadi ” Dengan carut marut nya silpa hampir setengah triliun pemerintah masih tetap mendapatkan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia tahun 2021 inilah yang menjadi pertanyaan,” jelasnya.
Dari informasi dan pantauan dilapangan, aksi unjuk rasa yang digelar oleh Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GARKI), tiba dihalaman Pemda Muara Enim berjalan tertib, dengan berjalan kaki sebanyak puluhan orang sambil membawa spanduk dan alat pengeras suara serta mendapat pengawalan pihak Polres dan Satpol PP Muara Enim.
Massa diterima oleh Plt Asisten I Pemkab Muara Enim Asarli Manudin didampingi Kaban Kesbangpol Andi Wijaya. Menyikapi Demo yang hadir di halaman Pemkab Muara Enim, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kesbangpol Drs Andi Wijaya dirinya menyambut baik Apa yang dilakukan oleh Garki Sumsel, namun terkait dengan predikat WTP yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI itu adalah domain BPK RI.
Seusai memberikan tuntunanya ke pemkab Muara enim massa bergeser ke Kantor Kejaksaan untuk melanjutkan aksinya.
Setelah menggelar orasi Mukri dan Rohadi selaku orator, berniat akan memberikan berkas kepada perwakilan Kejaksaan Negeri Muara Enim yang diwakili oleh Kasi Intel Ridho, namun tiba-tiba salah satu warga Muara Enim bernama Doni mempertanyakan tujuan aksi ormas GARKI yang bermarkas di Palembang.
Adu mulut antara Rohadi dan Doni pun tidak terelakan lagi bahkan nyaris adu jotos, namun keduanya cepat dilerai dan diamankan oleh aparat Polres. kejadian tersebut mereda setelah Rohadi Cs dikawal petugas meninggalkan lokasi orasi dalam rangka pengamanan.
Sementara itu salah seorang warga muara enim Dony Aryanto yang mengaku salah satu aktipis Muara Enim mengungkapkan, bahwa Ormas yang mengaku dari GARKI Palembang saat berorasi mengungkap dugaan kasus korupsi Disejumlah instansi di Pemkab.Muara Enim telah terlambat dan dinilai hanya memperkeruh keadaan saja.
” kini Muara Enim tengah Giat-giatnya membangun melalui PJ Bupati Muara Enim, sementara terkait proses hukum dan terkait tuntutan dari Ormas GARKI mengenai sejumlah oknum Pejabat yang diduga terjerat hukum telah dalam proses penegak hukum,” kata doni.
Anehnya meski GARKI telah mendapat izin dan pengawalan dari Polres Muara Enim untuk melakukan aksi, Doni masih meminta agar demo di bubarkan ,“Ya, saya putra daerah Muara Enim meminta anda bubar, orasi anda hanya memperkeruh keadaan saja, kenapa tidak di kota Palembang saja anda demo, di Muara Enim saat ini telah mulai kondusif, Nah, jadi orasi anda berkoar-koar di Muara Enim ini hanya menghambat bangkit nya Muara Enim,”tegas Dony, yang nyaris adu jotos dengan aktipis GARKI tersebut.
Sementara aktipis GARKI bernama Rohadi selaku kordinator aksi, yang terlihat sangat emosi saat aksinya dipertanyakan beberapa aktipis Muara Enim tersebut, terpantau sempat emosi dan adu argument kepada para aktipis Muara Enim didepan kantor Kejari yang pada akhirnya aparat Polres turun tangan melerai yang nyaris adu jotos tersebut.
Dengan dikawal aparat Kepolisian Polres Muara Enim untuk kembali ke kendaraannya yang diparkirkan dihalaman masjid Agung Muara Enim. Pantauan media ini dilokasi tersebut, kemudian keadaan berlangsung normal kembali pasca setelah nyaris adu jotos. (Daeng)