Temanggung, pelitasumatera.id – Sejumlah pedagang musiman memetik keuntungan dari penjualan bendera merah putih selama Agustus. Pada bulan ini kebanyakan orang membutuhkan bendera untuk dipasang di halaman rumah juga ruas jalan kota, dan perkampungan guna merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Dedeh (30) salah seorang pedagang di kawasan Jalan Jenderal Soedirman Temanggung, Jawa Tengah, mengaku sengaja meninggalkan daerah asalnya di Bandung, Jawa Barat menuju Temanggung hanya demi menjual bendera buatan pabrik konveksi di daerahnya.
Ia berangkat dalam rombongan terdiri dari delapan orang untuk berdagang bendera di daerah penghasil tembakau ini sejak awal Agustus. “Biasanya memang begitu tiap tahun menjelang perayaan Agustusan, kami berombongan datang ke Temanggung untuk menjual bendera. Tahun ini pun begitu,” ungkap Dedeh, Selasa (4/8/2020), di Temanggung.
Anggota rombongan sejumlah delapan orang itu berpencar untuk berdagang di delapan titik wilayah Temanggung. Antara lain di sekitar Alun-Alun, Jampiroso, Maron, Parakan dan Kranggan. Masing-masing orang ditarget rata-rata menjual satu karung bendera berisi sekitar 20-an lembar per hari. Harga jual bendera bervariasi antara Rp17 ribu hingga Rp20 ribu per lembar ukuran sedang.
Setiap harinya Dedeh mendapatkan hasil penjualan sekitar Rp200 ribu hingga Rp300 ribu. Jumlah ini, menurutnya cenderung turun drastis dari angka penjualan bendera pada tahun sebelumnya. Tahun lalu ia bisa mendapatkan hasil penjualan rata-rata Rp700 ribu per hari. Ia bersama anggota rombongan lainnya biasa berjualan selama 12 hari dari awal Agustus sampai menjelang perayaan HUT.
“Mungkin ini karena sedang masa pandemi sehingga penjualan bendera pun berkurang. Turunnya sampai 50-an persen dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ujar Dedeh.(sultan/priska)