Palembang – Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TTGUPP) Provinsi Sumsel. Menghadiri Refleksi 4.Tahun kepemimpinan HD-MY, Jumat (30/9/22) di Palembang.
Dalam Laporan yang di sampaikan Plh Kepala BAPEDA Provinsi Sumsel DR Regina sekaligus Pengarahan Gubernur dan Wakil Gubernur,bahwa tingkat kepuasan masyarakat di Sumatra selatan terhadap kepemimpinan HD-MY diatas 85%.
Hal tersebut sudah cukup jelas bahwa kepemimpinan HD-MY dari tahun 2019 – 2022 cukup memuaskan. Walaupun di beberapa sektor masih belum 100% dapat mencapai kinerja para OPD.
“ Dilihat dari nilai pencapaian kinerja Baru sembilan Badan dan Dinas Yang memperoleh Nilai A diantaranya Bapeda dan Dinas PPA ( Pemberdayaan Perempuan dan Anak ). Hal ini kami menilai sinergisitas perangkat daerah sudah cukup baik, “ Kata H. Hidayat comsu TGUPP bidang kependudukan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh TGUPP lainnya Haidir Rohimin, menurutnya pemerintah daerah dalam penangangan Kemiskinan memerlukan integrasi program kegiatan dari seluruh stakeholder dan pengawalan (pendampingan) untuk memastikan pencapaiannya sesuai target yang ditentukan yaitu Integrasi program dan kegiatan dan pengawalan sampai pada level BNBA masih perlu optimalisasi, Dalam tataran koordinasi dan integrasi program dan kegiatan diperlukan kepedulian setiap Perangkat Daerah untuk mendukung percepatan penurunan kemiskinan.
“ implementasi program dan kegiatan kemiskinan di tingkat OPD provinsi sangat terbatas, terkait dengan kewenangan pemerintah provinsi. Satu OPD menangani satu desa/kelurahan dengan tugas utama memberikan pendampingan kepada Desa/Kelurahan terhadap pelaksanaan GSMP dalam rangka percepatan penurunan kemiskinan dan stunting serta membantu desa/kelurahan dalam menentukan program dan kegiatan yang sesuai dengan potensi masing-masing serta membantu fasilitasi desa dalam penggalangan dana NON PEMERINTAH (NON APBD). (Dapat melalui CSR, Filantropi, BAZNAS) dengan berupaya memastikan terjadinya perubahan pola pikir masyarakat sesuai dengan filosofi GSMP yaitu Mengubah mind set dari konsumsi menjadi produksi”, ujar Khaidir.
