![]()

Opini Naratif: Daeng Supri Yanto SH MH
PENGPROV KSMI SUMSEL
Refleksi yang disampaikan oleh ketua panitia penyelenggara Liga Nusantara Sepakbola Mini Football 2025 di Surabaya merupakan representasi dari etos pertanggungjawaban dan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan ajang olahraga di tanah air. Permohonan maaf atas ketidaksempurnaan dalam kerja kepanitiaan adalah wujud dari kesadaran akan pentingnya evaluasi diri dan upaya perbaikan di masa mendatang.
Apresiasi yang tinggi terhadap kualitas pertandingan final antara Jawa Timur dan Kalimantan Tengah, yang ditandai dengan skor tipis 2-1, menunjukkan bahwa Liga Nusantara telah berhasil menjadi platform kompetisi yang memadai bagi pengembangan talenta-talenta muda sepakbola mini football. Pertandingan yang berkualitas tinggi mencerminkan adanya peningkatan standar kompetisi dan pembinaan di tingkat daerah.
Ucapan terima kasih kepada seluruh delegasi dari 12 provinsi yang berpartisipasi dalam turnamen merupakan pengakuan atas kontribusi aktif seluruh pihak dalam menyukseskan Liga Nusantara. Partisipasi aktif dari berbagai daerah menunjukkan bahwa semangat persatuan dan kesatuan melalui olahraga masih terjaga dengan baik di Indonesia.
Permohonan maaf secara tulus atas ketidaksempurnaan dalam kerja kepanitiaan adalah wujud dari profesionalisme dan tanggung jawab seorang pemimpin. Ketua panitia menyadari bahwa penyelenggaraan sebuah ajang olahraga besar tidak terlepas dari berbagai tantangan dan hambatan. Oleh karena itu, evaluasi terhadap kekurangan dan kelemahan menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan di masa mendatang.
Liga Nusantara Sepakbola Mini Football 2025 telah memberikan kontribusi positif bagi pengembangan olahraga di Indonesia. Ajang ini telah menjadi wadah bagi para atlet muda untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka, sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan mempererat persaudaraan antar daerah.
Ke depan, Liga Nusantara perlu terus ditingkatkan kualitasnya, baik dari segi penyelenggaraan maupun pembinaan atlet. Pemerintah, federasi olahraga, dan seluruh pihak terkait perlu bekerja sama untuk menciptakan ekosistem olahraga yang kondusif bagi pengembangan talenta-talenta muda.
Selain itu, perlu dilakukan evaluasi yang komprehensif terhadap dampak Liga Nusantara terhadap pengembangan sepakbola mini football di Indonesia. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan dasar untuk merumuskan strategi pengembangan olahraga yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, refleksi penyelenggaraan Liga Nusantara Sepakbola Mini Football 2025 merupakan momentum penting untuk memperkuat komitmen dalam mengembangkan olahraga di Indonesia. Dengan evaluasi yang jujur dan upaya perbaikan yang berkelanjutan, diharapkan Liga Nusantara dapat terus menjadi wadah bagi pengembangan talenta-talenta muda dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.




