Detiknews.tv – Baturaja | Musholla Tarbiyah yang berada di Jalan Dr. Soetomo, Sukajadi atau di dekat makam neneknya selebritis terkenal asal Baturaja Gilang Dirga membutuhkan bantuan dari para dermawan. Bantuan tersebut diperuntukkan berbagai perbaikan seperti atap, plafon, toilet, tempat wudhu termasuk bak penampungan airnya yang sudah bocor dan tua, lampu yang harus diganti, dan sebagainya, Sabtu (17/04/2021).
Hal tersebut disampaikan Ustad Abu Nasir selaku marbot yang tinggal persis di samping musholla tersebut kepada media ini beberapa waktu lalu. “Sudah hampir setahun ini bak bocor. Sudah diusahakan ditampal tapi dasar semennya selalu turun dan bocor lagi. Harus diganti baru, paling tidak Tedmon. Jadi akibatnya terpaksa kalau sholat, saya dan jamaah harus mengambil wudhu pakai air yang ditampung di ember plastik besar bekas kaleng cat. Ditambah juga plafon kalau hujan sering bocor jadi harus segera diperbaiki, ditambah kurang bola lampu dan sebagainya,” ungkap pria asal Serang ini.
Lebih lanjut Ustad Abu Nasir, perbaikan secara menyeluruh tidak bisa dilakukan sebab musholla Tarbiyah tidak ada dana. “Inikan bukan masjid jadi praktis tidak memiliki pemasukan. Beda dengan masjid yang ada infaq masuk tiap jum’at. Untuk membayar tagihan listrik yang rata-rata sebesar 120 ribu Rupiah dan PDAM saja, pengurus dan jamaah sekitar musholla harus patungan. Apalagi untuk perbaikan,” cetusnya.
Ditanya apakah ada bantuan dari pihak luar termasuk PT. Semen Baturaja atau PSB, Ustad Abu Nasir mengaku belum ada.”Bantuan CSR PSB hanya untuk pagar kuburan di depan musholla. Tapi itu lain,” jawabnya.
“Saya mengurusi musholla ini tanpa bayaran. Adapun untuk penghasilan sehari-hari terpaksa cari sendiri. Mengandalkan pemasukan dari diminta orang mengaji atau tausiah dan donasi se-ikhlasnya dari jamaah yang belajar ngaji selepas sholat Isya dari saya. Terserah mereka mau ngasih berapa. Jumlah yang belajar kadang enam atau delapan orang dewasa. Saya juga mengajar ngaji anak-anak. Pengajian dewasa itu sudah berlangsung selama setengah tahun lebih, sementara untuk anak-anak sudah berjalan hampir dua tahun. Kedepannya perlu juga bagi orang dewasa sekitar musholla ini belajar pengurusan jenazah dan peramalan takziah disini. Disamping itu, alhamdulillah musholla ini aktif azan dan sholat lima waktunya. Untuk ngaji juga kami masih kekurangan lehar atau wadah Al-Qur’an,” pungkasnya.
Sementara itu Lurah Sukajadi Fedriansyah dikonfirmasi media ini melalui WAnya tentang ada atau tidak bantuan untuk Musholla Tarbiyah mengaku selama ia menjabat belum ada melaluinya. “Seingat aku, dengan aku atau melalui aku belum ada,” ujarnya singkat.
Bagian Humas PT. Semen Baturaja atau PSB Gili saat ditanya media ini melalui WAnya tentang apakah PSB pernah atau belum memberikan bantuan kepada Musholla Tarbiyah mengaku akan menanyakan kebagian CSR. “Nanti coba akan saya tanyakan ke bagian CSR nya dulu,” jawabnya singkat. [Duan]