Dilema Sang Pembangkit Andalan Sawahlunto

Loading

Detiknews.tv – Sawahlunto, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Ombilin tak pernah lepas dari sorotan karena isu lingkungan. Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin yang beroperasi sejak 1996 di areal seluas 21 hektare dengan kapasitas 200 MW ini merupakan pembangkit andalan di Sawahlunto.

Berdampingan dengan masyarakat bukan hal baru bagi PLTU Ombilin, terbukti sejak beroperasi sampai dengan sekarang PLTU Ombilin tak henti memperhatikan masyarakat sekitar dengan menggelontorkan dana program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkesinambungan. Di tahun 2019 ini, sampai dengan Juni 2019 lalu total bantuan CSR yang dikeluarkan PLTU Ombilin sebesar Rp 205 juta, yang terdiri dari bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

Semua opini dugaan pencemaran limbah abu yang berkembang ditengah masyarakat Sawahlunto sendiri langsung disikapi dan dievaluasi pihak PLTU Ombilin.

Daryanto, Manajer PLN UPK Ombilin, mengatakan isu lingkungan yang berkembang di masyarakat perihal masalah kesehatan karena abu yang berterbangan dari tempat penumpukan abu belumlah tepat.

Karena UPK Ombilin sendiri telah melaksanakan Pengendalian Pencemaran Udara dengan baik. Seperti beroperasinya alat ukur emisi secara real time yaitu CEMS (Continous Emmision Monitoring System) dan hasil uji laboratorium lainnya.

Dalam waktu dekat, PLN UPK Ombilin akan bekerja sama dgn PSLH Provinsi Sumbar utk melakukan  study evaluasi dampak lingkungan termasuk melakukan pengecekan dampak terhadap Kesehatan Masyarakat sekitar pembangkit melalui kegiatan Medical Check Up. (Adv)

Redaksi Detiknews.tv

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Susahnya Ingin Nikmati Listrik, Masyarakat Desa Bukit Batu Minta PLN Tanggapi Surat Mereka

Ming Jul 14 , 2019
Detiknewstv – OKI, Masyarakat Desa Bukit Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), seperti hidup di liang kubur. Dengan suasana desa yang gelap gulita ketika malam, warga sulit menikmati program acara televisi untuk mencerdaskan anak-anak bangsa di daerah itu. “Keadaan warga saya harus berada dalam kegelapan ketika malam. […]

Kategori Berita

BOX REDAKSI