Cerita Annie Hermes Rayakan HUT RI Ke 75 Di Australia

Loading

Australia , Sydney (detiknews.tv) Banyak rakyat Indonesia yang tinggal di luar negeri, baik untuk sekolah, atau bekerja. Sehingga, Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) pun harus mereka rayakan dari negara orang.

Salah satu di antaranya adalah wanita asal Palembang, Annie Hermes, yang tergabung dalam

Indonesian Diaspora Network New South Wales (IDN-NSW) di Aula KJRI Sydney dibawah kepemimpinan Hendra Wijaya Presiden IDN-NSW periode 2019-2021.

Annie bersama IDN-NSW memperingati hari kemerdekaan pada 17 Agustus di negeri kangguru tersebut. ” karena konsidi covid kami memperingati HUT RI ke 75 secara sederhana dengan memgibarkan bendera merah putih di Maroubra beach,” katanya saat dihubungi awak media, beberapa waktu lalu.

Meski begitu, Annie merindukan beberapa lomba rakyat seperti makan kerupuk, balap karung, atau panjat pinang. Menurutnya, tradisi semacam itu tak bisa didapatkannya di sini.

Ia mengaku sebenarnya tak masalah tinggal di negara asing, karena masih bisa menemukan keluarga Indonesia lain, di lingkungan tempat tinggalnya. Meski demikian, Annie  merasa begitu banyak keluarga karena pemerintah dan warga Australia lain menerimanya dengan baik, meskipun ia berasal dari Indonesia.

“Misalnya kalau mau pindah rumah, ngurusinnya ngak ribet, dan mudah cari rumah, karena mereka telah menganggap saya sebagai warga Australia,” ungkapnya. Selain itu, Annie  bercerita, masih banyak warga Australia yang tak tahu Negara Indonesia, kebanyakan mereka hanya paham saat disebut ‘Bali’, ucap Annie.

Baginya kemerdekaan suatu bangsa dilihat dari bagaimana pemerintahnya memberikan kebebasan dan fasilitas untuk mempermudah rakyatnya, tak terkecuali yang tinggal di luar negeri. “Sekarang sih cukup baik, jadi menurut saya Indonesia sepenuhnya merdeka,” jelas Annie.

Perempuan yang yang bekerja di Liverpool hospital Sydney, bagian di stroke / neuorology, stroke code (emergency) untuk trombolysis pt stroke itu mengatakan, perayaan Agustusan di Negeri Kanguru selalu dilakukan dengan antusiasme luar biasa, bahkan oleh warga lokal.

Seperti apa cerita perayaan Agustusan dari Sydney? Apa saja kegiatannya? Bagaimana juga persiapannya? Berikut penuturan perempuan yang akrab disapa Annie  itu:

Bisa digambarkan, seperti apa bentuk perayaan Agustusan di Sydney ?

Setiap tahun selalu ada upacara bendera yang diadakan oleh KJRI Sydney. Namun, untuk petugasnya, kami banyak melibatkan unsur masyarakat, terutama para mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di sana.

Upacara tersebut dihadiri oleh masyarakat Indonesia di Sydney dan sekitarnya, baik yang masih menjadi WNI maupun yang eks WNI, dan baik yang berstatus pelajar maupun yang sudah memiliki pekerjaan tetap di sana.

Setelah upacara, kami mengadakan ramah tamah [dengan Konjen], diselingin acara makan-makan dengan berbagai menu khas Indonesia. Selain itu juga ada bazaar dan lomba-lomba khas Agustusan untuk anak-anak.

Apakah dari tahun ke tahun prosesinya selalu sama? Bagaimana dengan temanya?

Biasanya tema perayaan Agustusan di kantor Perwakilan RI disamakan dengan ketentuan dari Kementerian Luar Negeri di pusat [Jakarta]. Setiap tahun berbeda-beda, karena dari Kemlu setiap tahun selalu ada pergantian tema.

Masing-masing KBRI atau KJRI boleh mengorganisir acara perayaannya sendiri-sendiri, tetapi tema besarnya harus tetap disamakan dan mengacu seperti yang di pusat. Jadi, supaya pesan yang disampaikan bisa seragam di manapun.

Bagaimana dengan antusiasme WNI di sana? Berapa pesertanya?

saya rasa animonya cukup besar. Acara di KJRI saja dihadiri lebih dari ratusan WNI. Acara yang di KJRI memang tidak bisa [memuat] terlalu banyak orang karena lahannya tidak terlalu besar.

Bagaimana cara KJRI merangkul seluruh WNI di Sydney dan sekitarnya? Apakah sudah semua dijangkau?

Untuk mengadakan acara-acara semacam itu, KJRI bekerjasama dengan simpul-simpul komunitas masyarakat yang ada di Sydney dan sekitarnya. Selain itu, gaung informasinya biasanya disebar melalui website KJRI.

Bagaimana dengan respons warga lokal terhadap perayaan Agustusan ini?

Mereka antusias sekali, mungkin karena kedekatan hubungan antara Indonesia—Australia, sehingga masyarakat lokal di sana sudah banyak tahu mengenai budaya Indonesia. Jadi, mereka lebih tertarik untuk datang dan melihat acara kami.(daeng)

 

Daeng Supriyanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Hari Pelanggan, PLN Luncurkan Layanan Super Merdeka UMKM

Jum Sep 4 , 2020
Detiknews.tv – Palembang | Merayakan Hari Pelanggan Nasional Tahun 2020 dan masih dalam rangkaian HUT RI Ke 75, PLN memberikan keringanan Biaya Penyambungan (BP) Tambah Daya sebesar 75% bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menegah (IKM) dengan mengeluarkan Program “Super Merdeka UMKM/IKM”. Layanan ini berlaku sejak 4 […]

Kategori Berita

BOX REDAKSI