Detiknews.tv – Palembang, 03 September 2025 | Ilham selaku Koordinator Daerah BEM Nusantara Sumatera Selatan bersama perwakilan dari berbagai kampus di Sumsel yang menggelar aksi serentak pada 01 September 2025 di depan Gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan. Aksi ini mengusung tagline #September Hitam, sebagai bentuk refleksi dan perlawanan terhadap ketidakadilan yang dirasakan rakyat.
Aliansi ini terdiri dari sejumlah perguruan tinggi, antara lain UIN Raden Fatah Palembang, Universitas IBA Palembang, Universitas SJAHKYAKIRTI, Universitas Sanz Magnatya, Politeknik Prasetya Mandiri, STIA P ADS, Universitas Siguntang Maha putera, dan Universitas Balaputera Dewa, serta kampus-kampus lainnya yang tergabung dalam BEM Nusantara se-Sumatera Selatan.
Dalam aksi tersebut, BEM Nusantara Sumsel menyampaikan tujuh tuntutan utama kepada DPRD Sumatera Selatan untuk diteruskan ke Pusat, diantaranya sebagai berikut:
1. Batalkan tunjangan DPR yang dinilai tidak berpihak pada rakyat di tengah kondisi ekonomi yang melemah.
2. Segera sahkan RUU Perampasan Aset untuk memberantas praktik korupsi yang merugikan negara.
3. Evaluasi kinerja DPR, yang dianggap tidak maksimal dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
4. Reformasi Polri, mengecam tindakan represif aparat yang bertentangan dengan semangat demokrasi dan narasi Polri Presisi.
5. Prioritaskan kesejahteraan guru, buruh, dan petani, sebagai wujud komitmen terhadap pendidikan dan kesejahteraan rakyat.
6. Kembalikan kebebasan pers, agar penyampaian berita dan informasi berjalan transparan sesuai UU Keterbukaan Informasi Publik.
7. Bebaskan seluruh massa aksi yang ditahan, karena kebebasan berpendapat dilindungi UU Nomor 9 Tahun 1998.
Ilham, selaku Koordinator Daerah BEM Nusantara Sumsel menegaskan bahwa aspirasi ini telah resmi diserahkan kepada DPRD Provinsi Sumsel untuk ditindaklanjuti ke tingkat pusat. Selain itu, BEM Nusantara Sumsel juga menyatakan sikap terkait dukungan terhadap efisiensi anggaran negara yang seyogyanya tidak digunakan untuk yang tidak penting.
Pernyataan sikap BEM Nusantara Sumsel meliputi:
1. Menolak keberangkatan perwakilan mahasiswa yang difasilitasi DPRD Sumsel menggunakan anggaran negara.
2. Menegaskan bahwa penyampaian tuntutan mahasiswa dan masyarakat adalah tanggung jawab Ketua DPRD Sumsel beserta jajaran.
3. Meminta agar proses penyampaian tuntutan ke DPR RI dilakukan secara terbuka dan disiarkan kepada publik.
4. Menyatakan akan terus menagih dan mengawal tindak lanjut dari DPRD Sumsel hingga ke pusat.
5. Siap melakukan aksi lanjutan secara besar-besaran jika tuntutan masyarakat Sumsel tidak ditindaklanjuti.
Kami dari BEM Nusantara Sumsel mengonfirmasi bahwa tuntutan ini kami percayakan kepada Koordinator Pusat BEM Nusantara bersama seluruh Ketua Umum Organisasi Kepemudaan yang telah menyampaikan aspirasi ini langsung di hadapan DPR RI di Jakarta, sebagai tindak lanjut perjuangan di tingkat nasional.
“Langkah ini adalah bentuk nyata perjuangan kita semua, bahwa suara mahasiswa dan rakyat tidak boleh diabaikan. Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, kami siap kembali turun ke jalan,” tegas Koordinator Daerah BEM Nusantara Sumsel.
Dengan aksi ini, BEM Nusantara Sumsel menegaskan komitmennya untuk terus mengawal dan memperjuangkan aspirasi rakyat demi tercapainya keadilan sosial dan kesejahteraan bersama.
Salam Pergerakan!
Salam Anti Penindasan!
Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! Hidup Perempuan yang Melawan!. (Yulia).
