![]()

Oleh Daeng Supri Yanto SH MH
Pengamat dan pelaku olahraga
“Penerimaan dana sebesar Rp16,69 triliun dari FIFA dan Saudi Fund merupakan sebuah titik balik monumental dalam lanskap persepakbolaan Indonesia. Lebih dari sekadar injeksi modal, peristiwa ini merepresentasikan sebuah pengakuan implisit terhadap potensi laten yang terpendam dalam sepak bola Indonesia, sebuah potensi yang selama ini terhambat oleh keterbatasan infrastruktur dan tata kelola yang belum optimal. Dana ini, jika dikelola dengan visi strategis dan implementasi yang cermat, dapat menjadi katalisator bagi transformasi fundamental dalam ekosistem sepak bola nasional.
Pembangunan stadion berstandar dunia bukan semata-mata tentang mendirikan arena pertandingan yang megah secara fisik. Lebih dari itu, ini adalah tentang membangun fondasi yang kokoh bagi pengembangan sepak bola yang berkelanjutan. Stadion modern bukan hanya tempat untuk menggelar pertandingan, tetapi juga pusat pelatihan, pengembangan pemain, dan interaksi sosial bagi komunitas sepak bola. Investasi ini harus dipandang sebagai investasi jangka panjang dalam sumber daya manusia, dalam peningkatan kualitas pelatih dan wasit, serta dalam pengembangan program pembinaan pemain usia dini yang sistematis dan terstruktur.
Namun, tantangan yang menghadang di depan tidaklah kecil. Diperlukan perencanaan yang matang, eksekusi yang cermat, dan pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa dana tersebut benar-benar digunakan secara efektif dan efisien. PSSI harus mampu menunjukkan komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip tata kelola yang baik, transparansi, dan akuntabilitas. Selain itu, PSSI juga harus mampu melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil, dalam proses pengambilan keputusan.
Lebih jauh lagi, PSSI harus mampu memanfaatkan momentum ini untuk melakukan reformasi internal secara menyeluruh. Ini termasuk peningkatan profesionalisme manajemen klub, pengembangan sistem lisensi klub yang ketat, dan penegakan aturan yang tegas terhadap praktik-praktik korupsi dan pengaturan skor. Dengan demikian, investasi ini tidak hanya akan menghasilkan stadion yang megah, tetapi juga akan menghasilkan perubahan budaya yang mendalam dalam sepak bola Indonesia.
Pada akhirnya, keberhasilan investasi ini akan diukur bukan hanya dari megahnya stadion yang dibangun, tetapi juga dari dampak positif yang dihasilkan bagi perkembangan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu menjadi kekuatan yang disegani di kancah sepak bola internasional. Namun, kesempatan ini hanya akan terwujud jika kita mampu bekerja sama, bersatu, dan berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama.”




