Detiknews.tv – Papua | Kehadiran TNI di berbagai wilayah rawan di Papua, seperti Distrik Oksop dan Mayuberi, menjadi harapan nyata bagi masyarakat yang selama ini terkungkung dalam ketakutan akibat teror Organisasi Papua Merdeka (OPM). Dalam situasi yang menekan, TNI tidak hanya hadir sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai pelindung dan pelayan kemanusiaan di daerah-daerah terisolasi.
Di Kampung Oksop, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Satgas Yonif 751/VJS Koops Swasembada membangun kepercayaan dan menghadirkan harapan baru. Wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini itu sebelumnya mengalami kerusakan Infrastruktur parah akibat Aksi Destruktif OPM yang merusak tiga jembatan utama penghubung ke daerah Serambakon. Akibatnya, warga mengalami kesulitan akses logistik dan hidup dalam ketidakpastian. Namun kini, situasi mulai berangsur pulih.
“Kini masyarakat mulai kembali ke kampung halaman mereka,” ujar Forban Kalakmabin, tokoh masyarakat Distrik Oksop. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan bahan makanan yang dibawa TNI melalui helikopter.
“Kami mengucap syukur dan berterima kasih banyak dengan bantuan bahan makanan. Dengan ada bapak-bapak TNI di sini kami sudah tidak susah lagi mendapat bahan makanan,” tuturnya.
Tak hanya mendistribusikan logistik, Satgas 751/VJS juga membuka pos pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan warga. Sumber dari Satgas menyebut bahwa kehadiran mereka bukan sekadar soal keamanan.
“Kehadiran TNI bukan hanya soal keamanan, tapi juga harapan baru untuk kehidupan masyarakat di kawasan perbatasan,” ungkapnya.
Sementara itu di Mayuberi, Kabupaten Puncak, ancaman OPM telah menghambat penugasan tenaga kesehatan sejak Puskesmas dibangun tahun 2019. Anis Murib, Kepala Kampung Mayuberi, mengungkapkan kondisi pilu itu.
“Ancaman OPM sejak lama membuat kami kesulitan mendapatkan tenaga kesehatan, karena kondisi keamanan yang belum memungkinkan,” katanya.
Kini, harapan muncul kembali dari Pos TNI Mayuberi. “Kami berobat ke sini. Kami sangat terbantu,” tambah Anis. Letda Inf Arif Natsir, Danpos Mayuberi, menegaskan komitmen TNI. “Kami datang bukan hanya untuk menjaga kedaulatan, tapi untuk mendengar, melayani, dan menjadi bagian dari kehidupan warga,” tegasnya.
TNI terus berupaya menjadi garda terdepan dalam membangun Papua, bukan hanya dari aspek keamanan, tetapi juga kemanusiaan. Upaya rekonstruksi jembatan yang rusak dan pelayanan kesehatan langsung oleh prajurit adalah wujud nyata Negara hadir melindungi seluruh rakyatnya, terutama mereka yang selama ini hidup dalam bayang-bayang kekerasan. (R)