Detiknews.tv – Jakarta | Pendidikan inklusif merupakan fondasi penting dalam membangun masyarakat yang adil dan setara. Dalam konteks ini, Sekolah Rakyat berperan sentral sebagai pelopor pendidikan inklusif yang tidak hanya memberi ruang belajar bagi semua, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, kesetaraan, dan keberagaman.
Sekolah Rakyat merupakan inisiatif berbasis komunitas yang tumbuh dari bawah, menjawab langsung kebutuhan pendidikan masyarakat yang selama ini tidak tersentuh oleh sistem formal. Kehadiran Sekolah Rakyat memberi angin segar bagi anak-anak dari keluarga miskin, pekerja informal, anak jalanan, penyandang disabilitas, hingga anak-anak dari komunitas adat dan daerah konflik yang seringkali terabaikan dalam sistem pendidikan nasional.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan tengah memastikan kesiapan dua lokasi Sekolah Rakyat (SR) di lingkungan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus Lidah Wetan untuk mulai beroperasi pada Juli 2025.
Kedua lokasi tersebut mencakup Gedung Laboratorium Anti Doping, sebagai gedung utama pembelajaran dan Gedung Asrama Mahasiswa sebagai hunian siswa SR.
“Ini akan menjadi Sekolah Rakyat Luar Biasa, karena seluruh fasilitas telah didesain ramah bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Ini bentuk nyata inklusivitas dalam pendidikan,” kata Khofifah
Khofifah menyebut keunggulan fasilitas yang dimiliki Unesa seperti klinik kesehatan, sarana olahraga lengkap, serta aksesibilitas difabel menjadikan kampus ini sebagai lokasi strategis untuk SR di Surabaya.
“Unesa adalah kampus berbasis Sport Science Nasional, sangat cocok untuk mendukung pengembangan talenta siswa SR,” jelasnya.
Sementara Rektor Unesa, Nurhasan, menyatakan kesiapan penuh Unesa mendukung program Sekolah Rakyat. Program SR ini diharapkan menjadi solusi pemutusan rantai kemiskinan, melalui pendidikan berkualitas dan inklusif, sekaligus menjadi model bagi daerah lain.
“Fasilitas kami mendukung, terutama untuk pendidikan inklusif. Asrama siap menampung 150 siswa. Jika ditugasi, kami siap mulai Juli nanti,” ujar Nurhasan.
Sekolah Rakyat telah membuktikan bahwa pendidikan inklusif bukan sesuatu yang mustahil. Di tengah keterbatasan, mereka hadir sebagai cahaya harapan bagi anak-anak yang termarjinalkan. Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, Sekolah Rakyat menegaskan bahwa pendidikan yang setara dan berkeadilan adalah hak setiap insan.
Maka, sudah sepatutnya peran sentral Sekolah Rakyat dalam membangun sistem pendidikan inklusif terus dihargai, diperkuat, dan dijadikan bagian integral dari agenda besar pembangunan manusia Indonesia.
***
[edRW]