Pemerintah Didorong Berkolaborasi dengan Pencipta Bobibos untuk Kedaulatan Energi dan Ekonomi Nasional

Loading

Opini Oleh : Daeng Supri Yanto SH MH

Jakarta,  – Penemuan bahan bakar baru bernama Bobibos, yang diklaim memiliki emisi mendekati nol, perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Kolaborasi antara pemerintah dan penemu Bobibos akan menjadi langkah strategis untuk mewujudkan kedaulatan energi nasional dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat Indonesia.

Bobibos, yang merupakan singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!, dikembangkan dari tanaman yang mudah tumbuh di berbagai wilayah Indonesia, termasuk lahan persawahan. Potensi bahan bakar ini sangat besar, tidak hanya sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi lokal.

Pemerintah diharapkan dapat segera menjalin komunikasi dan kerjasama yang erat dengan penemu Bobibos. Langkah-langkah konkret yang dapat diambil antara lain:

1. Uji Coba dan Sertifikasi: Memfasilitasi uji coba Bobibos secara komprehensif di lembaga-lembaga pengujian terpercaya seperti LEMIGAS, serta memberikan sertifikasi jika memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
2. Dukungan Produksi: Memberikan dukungan teknis dan pendanaan untuk meningkatkan kapasitas produksi Bobibos, sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi nasional.
3. Insentif bagi Petani: Memberikan insentif kepada petani untuk membudidayakan tanaman bahan baku Bobibos, sehingga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan di sektor pertanian.
4. Pengembangan Infrastruktur: Membangun infrastruktur yang mendukung distribusi dan pemasaran Bobibos ke seluruh pelosok Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil.
5. Regulasi yang Mendukung: Menyusun regulasi yang mendukung pengembangan dan pemanfaatan Bobibos sebagai bahan bakar alternatif yang berkelanjutan.

Dengan kolaborasi yang sinergis antara pemerintah dan penemu Bobibos, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan petani, dan mewujudkan kedaulatan energi yang berkelanjutan.

Daeng Supriyanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Garda Aksi Soroti Kerusakan Jembatan Babakan Losari Lor: Anggaran Rp13,8 Miliar, Belum 4 Bulan Sudah Retak dan Longsor

Ming Nov 16 , 2025
Detiknews.tv – Cirebon | Kelompok sosial masyarakat Garda Aksi (Gerakan Rakyat Daulat Anti Korupsi Indonesia) melayangkan kritik keras terhadap kondisi Jembatan Penghubung Babakan Losari Lor, Kabupaten Cirebon, yang baru diresmikan pada akhir Agustus lalu. Jembatan yang dibangun dengan anggaran Rp13,8 miliar dari APBN itu kini ditemukan mengalami retak dan longsor […]

Kategori Berita

BOX REDAKSI