Mahasiswa Fakultas Hukum Unsri Gelar Seminar Nasional Hukum Olahraga: Bahas Ketidakadilan dan Perlindungan Hukum Bagi Atlet Difabel

Loading

Detiknews.tv – Palembang, 12 November 2025 | Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya menggelar Seminar Hukum Olahraga Nasional 2025 bertema “Membedah Ketidakadilan dalam Pemenuhan Hak serta Kesetaraan bagi Atlet Difabel melalui Kebijakan dan Perlindungan Hukum.”
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Law Sport Organization (LSO) Olympus, yang melibatkan mahasiswa dalam mewujudkan Tridharma perguruan tinggi — tidak hanya berfokus pada kegiatan akademik, tetapi juga mengimplementasikan ilmu di tengah masyarakat.

Menurut Dr. Putu Samawati, S.H., M.H., Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, kegiatan seperti ini sangat penting untuk menumbuhkan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu disabilitas, khususnya dalam bidang olahraga.
“Seperti yang disampaikan narasumber sebelumnya, Pak Rian dari NPCI Sumsel, secara hukum perlindungan terhadap disabilitas memang sudah ada, namun khusus untuk Kota Palembang masih belum diterapkan secara konkret. Sementara di tingkat provinsi, sudah terdapat regulasinya,” ujar Dr. Putu.
“Sebagai akademisi, kami memiliki peran untuk mendorong dan membantu mewujudkan kebijakan yang berpihak kepada atlet difabel. Harapan saya ke depan, ada program yang terintegrasi antara Dispora, Dinas Pendidikan, penyandang disabilitas, dan universitas — agar keberlanjutan karier dan jaminan masa depan atlet difabel dapat terjamin ketika mereka tidak lagi aktif bertanding,” tambahnya.

Sementara itu, Rian Yohwari, Ketua Umum NPCI Sumatera Selatan, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa Fakultas Hukum Unsri yang turut memperjuangkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas.

“Kami bersyukur karena hari ini NPCI Sumsel diundang oleh Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. Artinya, perjuangan kami untuk kesetaraan disabilitas tidak lagi berjalan sendiri. Tantangan terbesar selama ini adalah meyakinkan bahwa penyandang disabilitas memiliki kedudukan yang sama di mata hukum,” jelas Rian.
“Kini, pihak kampus sudah membuka diri. Harapan kami, diskusi seperti ini bisa berkelanjutan dan menjadi masukan berharga bagi pemerintah untuk memperkuat kebijakan yang lebih adil bagi penyandang disabilitas,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Muhammad Zaitun, atlet NPCI Sumsel cabang para renang peraih tiga medali emas di ajang Peparpenas XI Tahun 2025, turut memberikan pandangannya.

“Alhamdulillah, kami bersyukur karena sekarang atlet difabel mendapat perlakuan yang sama seperti atlet umum. Saya pribadi berterima kasih kepada Dispora, karena bonus yang kami terima pun setara dengan atlet non-disabilitas,” ujar Zaitun.
Seminar ini menjadi momentum penting bagi dunia akademik dan komunitas disabilitas untuk saling berkolaborasi dalam mewujudkan keadilan hukum, serta memastikan hak dan masa depan atlet difabel lebih terjamin di masa mendatang. (Syawal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kabit Binmas Polsek Sungai Rotan Sosialisasi Taruna Bhayangkara di SMP 1 sukarami

Kam Nov 13 , 2025
Detiknews.tv – Muara Enim| Sekolah Menengah pertama Taruna Kemala Bhayangkara menyambut Tahun Ajaran Baru 2025/2026 dengan semangat baru dan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta kedisiplinan peserta didik. Kegiatan pembukaan tahun ajaran baru ini turut dihadiri oleh Kapolsek Sungai Rotan, Sumartono, S.E., bersama Kanit Binmas AIPDA.M JAUHARI AR. Dalam sambutannya, […]

Kategori Berita

BOX REDAKSI