Palembang, – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dirancang untuk mencetak lulusan yang siap terjun ke dunia kerja dan usaha yang mandiri hingga lulusan yang unggul dalam melanjutkan studi di perguan tinggai maupun sekolah kedinasan. Dengan demikian, pendidikan karakter yang dilakukan pada jenjang ini fokus pada penyiapan lulusan untuk masuk ke level tersebut.
“Pendidikan karakter itu dimulai dari jenjang SD dan SMP. Kalau di SMK, karakternya untuk siap bekerja. Kalau mental anaknya tangguh, soal keterampilan akan keluar dengan sendirinya,” kata Drs. Ramot Siahaan, M.Si, di Palembang, Sabtu (1/07).
Ramot mengatakan, karakter yang penting untuk masuk di dunia kerja adalah pribadi yang tahan banting. Untuk mendapatkan mental seperti itu, siswa dididik agar memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, juga tidak mudah menyerah atau putus asa. Kemauan untuk mencoba hal-hal baru harus ditumbuhkan, agar siswa dapat menjawab setiap tantangan.
Pentingnya membentuk karakter tahan banting, kata Ramot, guna menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif, dan kompetitif, menyongsong pasar bebas ASEAN. Jika tidak siap, maka tenaga kerja Indonesia tidak dapat bersaing dalam pasar tersebut.
Sementara Generasi milenial sebagai generasi muda zaman sekarang mempunyai karakter yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi yang mempunyai pola pikir terbuka, kritis dan berani.
“ Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tak terbendung di lingkungan masyarakat dunia. Dibutuhkan generasi penerus bangsa yang mampu memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara untuk dapat bersaing dengan masyarakat dunia yang begitu kompleks, dalam hal ini sekolah kita terus mengikuti perkembangan teknologi sehingga anak didik sebagai generasi milenial mampu meluncur di dunia kerja dan usaha yang mandiri pada zamannya,” ulas Ramot.
Menurutnya, Kontribusi tersebut sangat diperlukan untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, yaitu era dimana semua pekerjaan dijalankan melalui teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Teknologi tersebut akan mengantikan peran manusia sedikit demi sedikit dalam menjalankan suatu pekerjaan.
“ Apabila lulusan sekolah kejuruan tidak mempunyai bekal berupa skill, inovasi, dan kreatifitas, bukan tidak mungkin generasi milenial akan mengalami kesulitan dalam menghadapi kompetisi di era tersebut” Tegas Ramot.