Detiknews.Tv – Sleman, Tim penyelamatan korban siswa SMPN 1 Turi Sleman yang hanyut di Sungai Sempor, ternyata menemui banyak kendala dalam tiga hari proses pencarian dan evakuasi, meski akhirnya berhasil menemukan seluruh korban yang berjumlah 10 orang.
Sejumlah kendala yang menyulitkan itu seperti diakui Kepala Basarnas DIY Wahyu Effendi. Menurutnya, proses pencarian dan evakuasi korban dari para pelajar SMPN 1 Turi Sleman tidak berlangsung dengan mudah meski personil yang dikerahkan dalam proses pencarian mencapai 800 ratusan orang.
Di depan para wartawan, Wahyu Effendi menyontohkan dua jasad terakhir pada Minggu pagi baru dapat diketemukan pada hari ketiga operasi pencarian. Korban Yasinta Bunga (13) tahun) pelajar warga Dusun Dadapan Desa Donokerto Turi dan Zahra Imelda (12) tahun, warga Dusun Kenteng Wonokerto Turi, baru dapat diketemukan tim SAR pada Minggu (23/02/2020) pukul 05:30 WIB.
“Kedua siswi kelas VII SMPN 1 Turi Sleman itu ditemukan sekitar 400 meter dari titik awal kejadian hanyutnya puluhan siswa ketika melakukan aktivitas susur sungai di Kali Sempor,” kata Wahyu, Minggu (23/02/2020).
Kabasarnas DIY Wahyu Effendi mengungkapkan, kedua jasad korban sempat tenggelam di celah atau relung sungai dan baru dua hari kemudian mengambang. Padahal tim SAR sebelumnya telah memperluas jangkauan pencarian hingga beberapa kilometer.
Dengan ditemukannya 10 korban siswi SMPN 1 Turi Sleman yang hanyut di sungai saat mengikuti kegiatan kepramukaan, Basarnas secara resmi mengakhiri kerja pencarian dan evakuasi. (ra/yw).