Stafsusgub Sumsel Bidang Budaya Comsu Puji Kinerja Disbudpar

Loading

Palembang, (detiknews.tv) — Staf Khusus Gubernur Sumatera Selatan Bidang Budaya, H. Hidayat Comsu, SE, M.Si. mengapresiasi kinerja Disbudpar bersama dengan Kemenparekraf RI, yang terus berupaya untuk merancang pembenahan dan pemulihan industri kreatif dan pariwisata.

Itu karena selama pandemi virus corona (Covid-19), dunia usaha di sektor pariwisata mengalami pelemahan, hingga berdampak pada banyak hal. Salah satunya tenaga kerja yang dirumahkan (unpaid leave), bahkan hingga PHK.

“Disbudpar  Sumsel mencatat sedikitnya ada ribuan pekerja yang rentan tertular Covid-19 oleh karena itu kita mengapresiasi kinerjanya dengan membagikan masker secara gratis ke pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten/kota, “ jelas Comsu usai mendampingi Kadisbudpar Sumsel, DR. Aufa Syahrizal, S.P, M.Sc  menyerahkan bantuan APD, jumat(17/7) di Palembang.

Disampaikan Comsu, pihaknya akan terus merancang strategi untuk memulihkan dampak dari pandemik Covid-19, termasuk membuat mitigasi di sektor pariwisata hingga masa pandemi ini berakhir.

Menurutnya, program padat karya tunai menjadi fokus utama pemerintah selama masa recovery Covid-19, dengan mengutamakan aspek pemberdayaan masyarakat desa khususnya yang miskin, terdampak PHK dan bersifat produktif. Selain itu, juga mengutamakan pemanfaatan sumberdaya, tenaga kerja, bahan/material dan teknologi lokal, meningkatkan pendapatan dan daya beli, serta mengurangi pengangguran.

“ Kita akan bantu segala upaya untuk merancang pembenahan dan pemulihan industri kreatif dan pariwisata terus dilakukan oleh Disbudpar  Provinsi Sumsel. Upaya tersebut mungkin dilakukan dengan 3 tahap, tahap tanggap darurat, tahap pemulihan dan tahap normalisasi,” sebut Comsu.

Fase tanggap darurat lanjutnya, telah dimulai sejak bulan Maret, hingga akhir bulan Mei. Dispar telah melakukan upaya untuk menekan dampak buruk yang terjadi pada perekonomian masyarakat di sektor pariwisata.

Salah satu langkah yang diambil adalah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta pemerintah kabupaten/kota untuk membantu para pekerja. Termasuk mendorong kebijakan fiskal bagi pelaku pariwisata berdasarkan permohonan asosiasi.

“Berdasarkan permohonan itu, pihak kementerian (pariwisata dan ekonomi kreatif) melakukan refocusing anggaran untuk membantu para pekerja yang terdampak” ungkap Comsu.

Kebijakan lain yang mungkin harus dilakukan Disbudpar Sumsel  dalam fase tanggap darurat, yakni membuat Command Center di Disbudpar, mengidentifikasi dan mengumpulkan data pelaku usaha pariwisata yang terdampak Covid-19, penyusunan bahan tayangan terkait Covid-19 dalam bentuk infografis, membuat surat edaran Gubernur yang ditujukan kepada Bupati/Walikota, Asosiasi kepariwisataan se-Sumsel, melakukan upaya sterilisasi melalui disinfektisasi di kawasan wisata.

Selain itu Juga Disbudpar terus menjalin komunikasi dengan stakeholder pariwisata melalui pertemuan rutin via online meeting dan Program Training Via Online Platform (Teleconfrence), menggunakan hotel-hotel yang masih buka sebagai opsi tempat isolasi mandiri para penumpang transportasi udara, laut dan darat dari luar daerah. Pun mengupayakan keringanan biaya listrik, air, sewa (untuk hotel, usaha atraksi, pelaku pariwisata).

Kemudian pada fase pemulihan, direncanakan dilakukan pada Juni hingga Desember 2020. Comsu berharap, pandemi ini bisa segera berakhir agar bisa fokus mendorong bergeraknya industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Di awal fase ini, ada konsep New Normal pada promosi dengan sasaran pariwisata pasar domestik yang dibagi ke dalam beberapa bagian daerah. Preferensi produk wisatawan pada new normal akan beralih ke produk yang lebih menekankan physical distance, seperti kesehatan, self-driving, outdoor activity, dan lainnya.

Pada kondisi new normal, orang-orang masih berwisata dengan sejumlah prosedur yang berbeda dari sebelumnya. Standar kebersihan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan untuk pelanggan menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.

Upaya penerapan konsep new normal di berbagai bidang itu diantaranya industry dan asosiasi menyusun protokol kesehatan yang berlaku untuk periode New Normal before Vaccine, memberikan layanan yang memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan, dan menjalankan protokol yang telah ditetapkan.

Pemerintah menyetujui, mengawasi berjalannya protokol kesehatan dan memantau dampak, sekaligus mewaspadai datangnya gelombang baru, mendorong upaya-upaya yang berkaitan dengan keberlanjutan usaha wisata, mendorong dan menjaga tumbuhnya investasi wisata. Kemudian masyarakat memberikan dukungan dan mencari peluang dari adanya bisnis wisata, serta kolaborasi antar pemangku kepentingan.

Kemudian media mendukung promosi destinasi wisata yang telah siap untuk kembali dibuka dengan protokol yang baru. Selanjutnya LSM membantu masyarakat agar dapat mengambil peluang dari adanya industri wisata, dan akademisi mengedukasi para pemangku kepentingan agar Sumsel siap meningkatkan kualitas SDM-nya, serta membentuk mental model yang terbuka untuk pengembangan pariwisata serta siap menghadapi persaingan.

Disbudpar  terus Koordinasi dengan Kabupaten/Kota mengenai dampak Covid-19 di semua komponen Pariwisata (Kelembagaan, Industri, Pemasaran dan Destinasi), dan akan mengadakan event-event berskala Nasional maupun Internasional berupa PR-ing (testimoni positif sebagai Trauma Healing) – agar industri memviralkan setiap testimoni positif.

Promosi pada semua media di dalam negeri dan Luar Negeri dan mengundang dubes sahabat sites visit ke Buni Sriwijaya dan sekitarnya untuk melihat situasi terkini dan terua melakukan Sterilisasi dan Sanitasi pada Venue yang ada di jakabari sport City. Serta Menawarkan produk lokal menjadi cinderamata di Kemenparekraf, hal hal tersebut diharapkan agar mampu meringankan beban psikis dari element masyarakat di sektor pariwisata yang terdampak terutama di bidang ekraf.

Dan di bulan Januari hingga Desember 2021 merupakan fase normalisasi untuk mengembalikan kembali eksistensi kepariwisataan Sumsel. Hal-hal yang dilakukan Disbudpar adalah dengan memperbanyak jalur penerbangan udara domestik dan luar negeri (charter flight/reguler flight), guna memberikan kemudahan kepada wisatawan mancanegara untuk datang berkunjung ke Sumsel.

Lainnya, promosi destinasi dan ekonomi kreatif bersama Kemenparekraf RI, dan mengajak para stakeholders pariwisata domestik lebih gencar memasarkan paket-paket wisata yang lebih menarik. Kemudian mengadakan thematic events di daerah yang lebih spektakuler, memperkuat promosi digital melalui website, influenser, vloger/blogers, dan Medsos.

“Promosi juga dilakukan melalui kegiatan familiarization trip (Famtrip) bagi travel agent dan media asing. Hal ini tentunya dilakukan agar memberikan keyakinan kepada wisatawan, bahwa Sumsel siap dan aman untuk dikunjungi kembali. Dukungan kepada destinasi yang ada berupa peningkatan safety and security, SDM, atraksi meliputi Pokdarwis dan penguatan desa wisata,” pungkas Comsu.(Daeng)

Daeng Supriyanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Gelora Digifest 2020 Lahirkan Budaya Digital dalam Pengelolaan dan Managemen Partai

Ming Jul 19 , 2020
Palembang (detiknews.tv) – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia selama tiga hari ini 17 hingga 19 Juli 2020 menggelar acara ‘GELORA DIGIFEST 2020’ dan puncak acara akan diadakan hari ini Minggu (19/7) dengan dilaunchingnya website, sosial media dan aplikasi oleh Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta. “DPN Partai Gelora Indonesia […]

Kategori Berita

BOX REDAKSI