PALEMBANG (detiknewstv-) – Sekum KONI Sumsel, Ir Suparman Romans memaklumi banyaknya reservasi gelaran event nasional maupun internasional yang dibatalkan akibat perintah penutupan kawasan terkait zona merah Covid-19, di JSC (Jakabaring Sport City) Palembang.
“Ini bukan sarana yang tidak representatif, akan tetapi karena kondisi keamanan kesehatan itu yang mengakibatkan JSC tidak bisa digunakan. Sehingga event olahraga seperti Popnas, World Cup U20 harus ditunda. Termasuk single even kejuaraan Bowling,” kata mantan Ketua Umum KONI Kota Palembang itu.
Menurut Parman, terkait dengan pemanfaatan JSC, sudah menjadi konsekuensi dari pandemi covid-19 sampai dengan hari ini membuat kondisi pembinaan olahraga, aktivitas olahraga sudah hampir stagnan.
“Kita tidak bisa mencari kambing hitam karena faktanya hal inilah yang menjadi fokus dari pemerintah pusat sampai daerah untuk bagaimana paling tidak meminimalisir penyebaran covid 19. Pemetintah daerah harus mematuhi arahan dari pemerintah pusat dan ini jadi berdampak di seluruh sektor,” kata Suparman yang juga menjabat Staf Khusus Walikota Palembang Bidang Pemuda dan Olahraga.
Bukan hanya sektor olahraga, melainkan juga sektor ekonomi, pariwisata semua menjalani dampak yang berakibat menurunnya pendapatan, perputaran ekonomi.
Khususnya bagi masyarakat olahraga karena JSC ini memang tumpuan utama adalah pemasukan dari pengelola venue yang ada di Jakabaring.
“Dengan adanya kebijakan dan juga pembatasan-pembatasan yang memang cukup ketat demi untuk meminimalisir, menyetop penyebaran covid 19. Maka beberapa even strategis yang bersifat nasional bahkan internasional terpaksa harus ditunda, digeser tahun penyelenggaraannya,” jelas mantan Sekretaris DPW Partai NasDem Sumsel.
Ia menyebut seperti event sepakbola World Cup U20 yang ditunda sampai 2023, Popda ditunda 2022.
Dan menurutnya ini juga belum sebuah kepastian akan digelar.
“Masih melihat juga kondisi penyebaran covid 19. Apakah sudah bisa ditangani secara tuntas ataukah memang masih menimbulkan persoalan-persoalan baru,” jelasnya. (Hafiz/daeng)
